Intensive Program 2024: Kolaborasi SMA Tumbuh dengan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta

Sekolahtumbuh.sch.id - 12 September 2024 00:00 - Daya Prisandi

SMA Tumbuh kembali mengadakan Intensive Program dengan tema “Menyelami Ragam Seni Yogyakarta, Bersatu Menjaga Warisan Budaya”. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 10 hingga 12 dan berlangsung selama lima hari pada Senin-Jumat tanggal 26-30 Agustus 2024. Acara Intensive Program 2024  dilaksanakan di kampus Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, Jl. Parangtritis No.364, Pandes, Panggungharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.


Program ini merupakan bagian dari P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika untuk kelas 10-12 dan Kearifan Lokal untuk kelas 10. Oleh karena itu, program ini menawarkan tiga bidang seni yang dapat dipilih siswa sesuai minat dan bakatnya berkaitan dengan budaya Jogja. Ketiga bidang seni tersebut adalah seni tari, karawitan, dan tatah sungging wayang.


Selama tiga hari, yakni tanggal 26-28 Agustus 2024, siswa berkegiatan di AKN Seni dan Budaya Yogyakarta untuk mengikuti pelatihan sesuai kelompoknya masing-masing. Kemudian, pada hari keempat yaitu hari Kamis, 29 Agustus 2024, siswa melakukan pementasan di ruang mini teater AKN Seni dan Budaya Yogyakarta dengan mengundang para orang tua. Hari Jumat, 30 Agustus 2024, siswa membuat karya ilmiah tentang bidang seni yang telah mereka pelajari seperti filosofi, pakem/aturan dalam kesenian yang telah mereka pilih dan mempresentasikannya di Laboratorium Musik Sekolah Tumbuh.


Setelah pembukaan di hari pertama, siswa kemudian menuju ke ruangannya masing-masing untuk mengikuti pelatihan. Siswa yang mengikuti seni karawitan mempelajari lagu “Suwe Ora Jamu” dan “Gundul-Gundul Pacul”. Sementara seni tari mempelajari gerakan dasar tari dan tari “Kerincing Sesigrakan”. Siswa yang mempelajari wayang kemudian menyungging atau mewarnai salah satu dari tokoh wayang yaitu Petruk, Gareng, Bagong, dan Semar. Hasil pewarnaan wayang tersebut kemudian dipamerkan di depan ruang mini teater.


Kesuksesan acara ini tidak terlepas dari peran Koordinator Tim (PIC) yakni Ibu Nannissa Hidayah Rahmadiyanti, S.Pd. dan Bapak Daya Prisandi Mandala, M.Pd. Ibu Nannissa menyampaikan, “Tujuan adanya kegiatan ini yaitu untuk menambah pengetahuan baru bagi siswa. Tema yang diangkat pada Intensive Program tahun ini tentang kesenian, terutama untuk mengenalkan budaya kesenian yang ada di Yogyakarta kepada siswa.” Selain itu, siswa juga diajak untuk melestarikan budaya dan kesenian yang ada di Yogyakarta terutama seni tari, karawitan, dan wayang. Mengenalkan ciri khas dan pakem dari tiap kesenian. Siswa juga diharapkan mampu meningkatkan kerja sama mengingat beberapa kesenian membutuhkan kerja sama tim untuk menciptakan harmoni.


Ibu Nannissa juga mengungkapkan rasa senangnya karena kegiatan berjalan lancar dan mendapat antusias positif dari para siswa. Siswa mampu mengikuti kegiatan sesuai jadwal dan berlatih secara maksimal meski dalam waktu yang singkat yakni 2-3 hari saja dan sudah bisa menghasilkan pementasan yang bagus. Para siswa juga mengakui jika mereka merasa senang dengan kegiatan Intensive Program tahun ini. Hal tersebut dikatakan oleh Evo (siswa kelas 12B) yang mengambil seni karawitan, "Intensive Program tahun ini enjoy. Karena nggak biasa dan ada kesempatan buat main gamelan jadi senang.”


Baca Juga : Outing Class Mata Pelajaran VISUAL ARTS SMA TUMBUH di Pameran Foto Internasional ISI


Siswa lain dari seni tari, Keisha (siswa kelas 11A), mengatakan ia cukup senang dengan kegiatan ini meski pada awalnya dia memilih bidang tatah sungging wayang. “Aku bukan milih tari awalnya, tapi wayang, jadi agak kecewa dan pesimis. Aku takut terlalu kaku. Pas pertama kali pemanasan pegal-pegal, tapi semakin lama aku merasa jadi seru. Terus coachnya ketika sering kutanya mau jawab meski berulang kali, dibantu kakak kelas juga.” Sementara Maxi (siswa kelas 10B), siswa yang memilih bidang tatah sungging wayang mengungkapkan kegiatan ini cukup menarik karena ia bisa mewarnai wayang sesuai dengan warna yang telah disiapkan.


Adanya kegiatan ini diharapkan tidak hanya bermanfaat pada saat proses pembelajaran, tetapi juga untuk kehidupan sehari-hari. Ibu Nannissa menambahkan, “Melalui kegiatan ini siswa menjadi tahu tentang kesenian yang ada di Yogyakarta, dan harapannya siswa bisa menularkan cerita atau praktik kesenian khas Yogyakarta.” Ia pun berharap bahwa semoga kegiatan Intensive Program tahun depan bisa lebih seru dan menarik lagi.


Ikuti kami di instagram : @tumbuh.highschool@sekolahtumbuh